Kisah James Rodriguez, Bakatnya Ditemukan Bos Narkoba yang Ditembak Mati
Oleh Upegui, disediakan apartemen tepat di sebelah lapangan sepak bola El Dorado. Mulanya, banyak yang meragukan Rodriguez karena fisiknya yang mungil.
"Upegui tidak berkecil hati. Dia berupaya mencari solusi. Bahkan, yang paling ekstrim, memakai steroid," lanjut Las 2 Orillas. Tentunya, tidak benar-benar diwujudkan.
Saat Rodriguez berusia 14 tahun dan dinilai siap debut profesional, Upegui memaksa pelatih klubnya, Hugh Gallego untuk memberikan posisi inti. Bahkan, nomor punggung 10 pun diberikan. Karirnya pun berjalan sukses di usia muda.
Ketika karir Rodriguez mulai pesat, Upegui justru meninggal. Dia tertembak mati pada Februari 2006 oleh pembunuh yang diduga polisi. "Kematiannya misterius. Daniel Mejia, tangan kanan Upegui yang juga dekat dengan James bernasib sama dua bulan kemudian," tambah cerita itu.
Setelah kematian Upegui, di bawah pengawasan ibunya, Rodriguez pindah ke Argentina dan membela Banfield. Pada 2010, FC Porto meminangnya. Dan, sempat pindah ke AS Monaco dan kini memperkuat Real Madrid.
Ayah tiri Rodriguez, Juan Carlos, pernah mengakui soal hubungan anaknya dengan Upegui. "James tak akan bisa sebesar sekarang tanpa dirinya. Satu-satunya orang yang dulu percaya pada bakat James adalah Don Gustavo Upegui," katanya. (wam/ham)
TERNYATA, James Rodriguez yang kini sudah menjadi bintang dan membela klub Real Madrid, bakat hebatnya justru ditemukan oleh seorang mafia narkoba
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PSG Percaya Diri Bisa Comeback dan Tembus Final Champions League
- PSG vs Dortmund: Die Borussen Punya Kenangan Manis
- Indonesia Terpilih Jadi Tuan Rumah World Championships, Pengurus Gymnastics Laporkan Persiapan ke Menpora Dito
- NBA Playoffs: Juara Bertahan Tertinggal 0-2 dari Wolves
- Menjelang Timnas Indonesia vs Guinea, Menpora Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner
- Thomas dan Uber Cup 2024 Jadi Ajang Debutan Mencari Pengalaman