Kisah Laura Lazarus, Mantan Pramugari Lion Air

Kisah Laura Lazarus, Mantan Pramugari Lion Air
Mantan pramugari Lion Air Laura Lazarus menceritakan pengalamannya di Jakarta, Selasa (6/11/2018). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Di tengah kondisi itu, keluarlah ide untuk mendirikan penerbitan. Yang dia namai Growing Publishing. Kebetulan, saat itu juga Laura berencana menerbitkan buku baru. Berjudul Unbroken Spirit.

Laura berpikir, dengan menerbitkan sendiri buku itu, keuntungan yang didapat bisa lebih besar jika dibandingkan dengan menitip di penerbitan orang. Selain itu, Laura mulai menerima naskah dari banyak penulis. Rata-rata buku yang dia terbitkan memiliki genre buku motivasi.

Hingga lima tahun berjalan, sudah lebih dari 40 buku dia terbitkan. Selain materi, dia merasa mendapat kepuasan lain: bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang. ”Ini lebih dari uang yang saya dapatkan,” tuturnya.

Laura bersyukur atas apa yang diraih. Kalaupun Lion Air tidak lagi menjamin biaya pengobatannya, kini Tuhan menggantinya dengan cara yang lain. Sebab, setiap beberapa bulan, dia masih harus berobat. Bukan lagi ke Singapura, melainkan ke Penang, Malaysia. ”Saya nggak mampu biaya di Singapura,” ucapnya.

Kini, saat kecelakaan pesawat Lion Air kembali terjadi, Laura semakin sibuk. Dia harus mondar-mandir memenuhi wawancara media. Bukan itu saja, kasus kecelakaan yang terjadi di perairan Karawang tersebut juga kembali membawanya ke ingatan masa lalu.

”Setiap ada kecelakaan pesawat, saya selalu teringat. Ikut takut,” ungkapnya. (*/c9/ttg)


Laura Lazarus, pramugari yang terluka parah saat kecelakaan Lion Air menemukan jalan kesuksesan lewat menulis.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News