Kisah Lesung Batu Dapat Melihat Persembunyian Musuh

jpnn.com - Kekayaan budaya menjadi sumber menarik membuka identitas bahkan kesaktian tou (orang) Minahasa. Salah satunya, keberadaan lesung batu magis.
Dari sekian lesung batu yang digunakan untuk pertanian ada cerita irasional yang percaya atau tidak memiliki kemampuan magis. Salah satunya Lesung Batu di Katuahan, milik Keluarga Nawo Datumbanua Subanen atau Tonaas Bako (setingkat camat) di Desa Tombatu I.
Menurut budayawan Jan Manoppo, kegunaan lesung batu di samping menumbuk biji pertanian, juga dijadikan tempat pembuatan ramuan obat tradisional oleh Walian Subanen.
Pada zaman perang melawan Bangsa Portugis yang ingin menguasai rempah-rempah di tanah Minahasa, para pendahulu menggunakan lesung batu seperti teleskop. Untuk melihat keberadaan tentara Portugis serta mengetahui ukuran wilayah dari suatu daerah.
“Jadi dulu ada dotu yang melakukan ritual adat dengan menuangkan air ke dalam lesung. Kemudian air dalam lesung akan kelihatan keberadaan musuh,” ungkapnya dilansir Manado Post (Grup JPNN).
Dulu, sekira tahun 1930 ada seorang petani ulet bernama Niklas Tumbelaka biasa dipanggil Tari. Ia dikenal sebagai orang yang rajin bekerja, tetapi juga pemberani. Saking beraninya, Tari menggulingkan lesung batu dari puncak Gunung Katuahan. Untung tidak pecah. Tapi, setelah pulang ke rumah, Tari jatuh sakit.
Sehingga dipanggillah orang pintar Tonsawang yang menyembuhkannya dengan ramuan magis. Meskipun ia sembuh, tetapi tidak bertahan lama Tari meninggal.
Akhirnya, sekira tahun 2000, sang pemilik Nenek Subane, muncul dalam mimpi salah seorang warga desa. Nenek meminta mengembalikan batu itu ke posisi semula di Gunung Katuahan.
Kekayaan budaya menjadi sumber menarik membuka identitas bahkan kesaktian tou (orang) Minahasa. Salah satunya, keberadaan lesung batu magis. Dari
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu