Kisah Lettu Abdi, 75 Jam di Antara Puing Heli Tanpa Makan dan Minum

Kisah Lettu Abdi, 75 Jam di Antara Puing Heli Tanpa Makan dan Minum
SOLIDARITAS TNI: Lettu Abdi Darnain saat dievakuasi menuju Tarakan dari lokasi kejadian, Minggu (23/11). Foto: Ist/Radar Tarakan/JPNN

“Saat ini kondisi Lettu Abdi Darnain sudah bisa bicara, cuma masih lemas. Kaki kirinya patah dan sudah dioperasi,” ungkap Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

Dia menambahkan, Abdi merupakan salah satu petugas squadron yang ada di Jakarta dan ditempatkan di Tarakan.

Sementara itu, sang istri Zahrina berada di Aceh bersama orang tuanya.

“Saya sangat prihatian, karena dari informasi beliau, anaknya baru berumur sembilan bulan. Adapun saat saya ditanya bagaimana dia bisa selamat, Lettu Abdi masih dalam kondisi lemas dan tidak mengingat peristiwa saat dia jatuh dari helikopter,” lanjutnya.

Menurut Irianto, Abdi dirawat sendirian di ruang Derawan dengan harapan perawatannya bisa lebih intensif.

Irianto juga kagum dengan solidaritas anggota TNI yang ditunjukkan dalam insiden ini.

“Sampai teman-teman dan jajaran petinggi TNI datang untuk menjenguk, saya sangat salut,” bebernya.

Irianto juga memuji semangat Abdi yang sempat mengalami situasi sangat pelik.

TARAKAN – Dewi Fortuna masih memeluk Letnan Satu CPN Abdi Darnain. Dia menjadi satu-satunya kru helikopter Bell 412 EP milik TNI AD yang selamat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News