Kisah Mahasiswa yang Gigih Berwirausaha, Luar Biasa

Kisah Mahasiswa yang Gigih Berwirausaha, Luar Biasa
Abdul Gani menunjukkan food truck di bengkel las miliknya di Kelurahan Karang Taliwang, Jumat (13/1). Foto: Ferial/Lombok Post/JPNN.com

Ada tiga konsep yang ditawarkan. Yakni rustic, industrial, dan modern. Namun rustic lebih banyak diminati. Sebab penggunaan bahan lebih murah, yakni merubah barang bekas menjadi baru.

“Tergantung konsep jualan mereka juga, apakah mau jualan es, kopi, atau lainnya,” jelas pemuda asal Udayana tersebut.

Untuk membuat karyanya, Gani menggunakan kayu palet. Pemilihan kayu pun sangat teliti. Ia memilih kayu dengan urat yang terbaik. Sebab hal ini akan menentukan hasil serta lukisan yang akan dibuat di atasnya.

“Kayu polosan juga bisa namun dipermanis dengan lukisan agar bagus,” lanjutnya.

Membuat gerobak maupun figura tidak lah mudah. Kesulitan justru terletak pada lukisan. Melukis di atas kayu sangat berbeda dengan melukis di atas kertas atau kain.

Jika terjadi kesalahan tidak dapat dihapus, namun harus digerinda. Setiap kayu pun memiliki warna yang berbeda. Sehingga ia harus lebih berhati-hati saat melukis.

“Lukisannya masih kita buat secara manual atau handmade,” pungkasnya.

Sebab itu ia tidak sembarangan dalam pemilihan bahan. Untuk besi, ia sudah memiliki langganan sendiri.

Suara bising mesin las terdengar dari sebuah bengkel kecil di tepi jalan di Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News