Kisah Memilukan Mahasiswa Asing Dieksploitasi di Australia

Kisah Memilukan Mahasiswa Asing Dieksploitasi di Australia
Salah satu hotel di Melbourne Stamford Plaza Melbourne dimana program karantina hotel di sana menyebabkan penyebaran kasus COVID-19 di pemukiman. (ABC News)

Mahasiswa asing di Australia tetap menjadi sasaran eksploitasi dengan dibayar murah dan dilecehkan secara seksual. Sangat jarang di antara mereka yang membawa kasusnya ke pengadilan.

Laporan terbaru dari University of New South Wales (UNSW) dan University of Technology Sydney (UTS) menyebutkan tidak ada perubahan berarti dalam kondisi mahasiswa asing di dunia kerja di Australia, sejak survei serupa dilaksanakan empat tahun lalu.

Malah pandemi COVID-19 justru semakin memperburuk eksploitasi yang terjadi.

Profesor Laurie Berg dari UTS yang menulis laporan survei menyebutkan potensi eksploitasi saat ini semakin besar.

"Mahasiswa internasional saat ini lebih putus asa untuk mendapatkan penghasilan, pengusaha mungkin ingin mengurangi biaya, serta pekerjaan semakin langka," jelas Profesor Berg.

Dibayar 7 dolar per jam

Mahasiswa Universitas Sydney asal China, Iris Yao, selama ini bekerja sambil kuliah untuk membantu meringankan beban orang tuanya.

"Orang tua saya bekerja keras untuk membayar uang sekolah dan biaya hidup saya di sini," kata Iris kepada Program 7.30 ABC.

"Saya merasa harus berbuat sesuatu untuk meringankan beban mereka," ujarnya.

Mahasiswa asing di Australia tetap menjadi sasaran eksploitasi dengan dibayar murah dan dilecehkan secara seksual

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News