Kisah Mertua Cantik Penganut Sejarah Kerajaan Kediri, Bikin Tiga Menantunya Resah

Kisah Mertua Cantik Penganut Sejarah Kerajaan Kediri, Bikin Tiga Menantunya Resah
Ilustrasi.

Dominasi sikap dan keputusan yang diambil istri pun lebih kuat dibandingkan suami. 

Misalnya ketika memutuskan membeli rumah, hampir semua menantunya selalu menuruti permintaan sang istri. 

Begitu pun dalam kehidupan sehari-­hari. Selain bertugas mencari nafkah, suami juga harus mampu melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya seperti memasak, menyapu, mencuci dan lainnya. “Kebetulan, tiga putri saya ini juga kerja. Jadi bantu cari uang juga,” tegas Mira. 

Awalnya, para menantunya itu memang menuruti perintah anak­ anaknya. Karena memang Mira langsung memantau apa yang dikerjakan para menantunya. 

Maklum, setiap minggu, Mira selalu keliling ke rumah anak­-anaknya terkait dengan kebiasaan sang menantu dan semua anaknya. Tujuannya supaya prinsip bila perempuan adalah ratu di rumah tidak hilang dimakan zaman. 

Tapi yang dilupakan Mira adalah zaman sudah berubah. Bahkan jauh berubah. Protes mulai muncul dari para menantunya. Menantu pertama dan kedua pernah protes campur tangan Mira dalam rumah tangganya. 

Bahkan, mereka sempat mengajukan talak cerai di PA. Tapi, semuanya gagal. Ternyata, Mira rajin ke Kediri untuk mencari dukun supaya para menantunya selalu tunduk ke anak­anaknya. 

Namun kali ini, Mira kena batunya. Ia tak bisa mengatasi talak cerai dari menantu ketiganya sebut saja Donwori, 36. Donwori bersikukuh tidak mau lagi jadi budak istrinya, Sephia, 33. Tapi, Mira tak mau kalah. Kalau dia tidak bisa mengendalikan menantunya, maka dia pasti bisa mengendalikan anak­-anaknya. 

SEJARAH dan budaya benar-benar memengaruhi pemikiran orang. Warga Kediri yang kini tinggal di Wonorejo, Surabaya sebut saja Mira, 59, juga demikian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News