Kisah Migran di Australia Bergelar S2 yang Kerja di Tempat Cuci Baju

Kisah Migran di Australia Bergelar S2 yang Kerja di Tempat Cuci Baju
Malis Yunn recently stepped up to lead the sewing team at Blueline Laundry, drawing on the seamstress skills she learnt in her home country of Cambodia, September 30 2020. (ABC News: Selina Ross)

Malis mengaku senang bisa memimpin tim di bagian menjahit, yang umumnya merupakan pekerja pendukung di perusahaan itu.

"Awalnya saya sedikit gugup, tapi ketika saya sudah menjalaninya, saya menyukai mereka dan mereka pun menyukai saya," katanya.

"Mereka membantu saya dan juga mendengarkan saya," tambah Malis.

Kisah Migran di Australia Bergelar S2 yang Kerja di Tempat Cuci Baju Photo: Salah satu pekerja di 'Blueline Laundry' asal Kamboja, Malis Yunn. (ABC News: Selina Ross)

 

Pekerja di bagian menjahit membuat pesanan tas khusus untuk hotel, panti jompo dan rumah sakit yang digunakan selama pandemi, untuk menampung cucian yang berpotensi terkontaminasi.

Tas khusus ini dirancang terbuka, sehingga bisa memasukkan pakaian kotor langsung ke dalam mesin cuci agar para pekerja tidak perlu menyentuhnya.

"Kita hanya perlu memasukkan semuanya di sana dan akan terbuka dengan sendirinya," kata Malis.

Menurut Michael pihaknya telah memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk meniti karirnya.

Meskipun memegang dua gelar master di bidang teknologi informasi, Manu Kaur kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di sektor tersebut

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News