Kisah Migran di Australia Bergelar S2 yang Kerja di Tempat Cuci Baju

Misalnya posisi tukang cuci, seperti yang dijalani Pramila KC Maharjan, pekerja asal Nepal, yang mulai bekerja di sana sejak November tahun lalu.
Pramila memiliki gelar sarjana farmasi dari Nepal dan gelar master bidang teknologi dan informasi dari Universitas Tasmania.
Sebelumnya, ia tidak memiliki pengalaman bekerja di bidang yang sesuai di Australia.
Sejak bulan lalu, Pramila pun mulai magang membantu manajer operasi di Blueline dalam bidang jaminan mutu.
"Bidang pekerjaan ini sangat memuaskan bagi saya," katanya.
"Saya bisa mengetahui soal administrasi di sini, bisa mengenal budaya kerja Australia seperti apa. Saya mendapatkan pengalaman baru," ujar Pramila.
Pekerja migran lainnya, Malis Yunn aal Kamboja, juga memulai karir sebagai tukang cuci di perusahaan itu.
Kini, ia menjadi pemimpin tim di bagian menjahit, sesuai dengan latar belakang keterampilan yang dimilikinya ketika masih berada di Kamboja.
Meskipun memegang dua gelar master di bidang teknologi informasi, Manu Kaur kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di sektor tersebut
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025