Kisah Nenek Penghuni Gua dekat Laut Kidul Berteman Anjing Bernama Bambang

Kisah Nenek Penghuni Gua dekat Laut Kidul Berteman Anjing Bernama Bambang
PENGHUNI GUA: Sakijem alias Mbah Kijem di tempat tinggalnya di Gua Langse, Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto: Anisatul Umah/Jawa Pos

jpnn.com - Usia Sakijem sudah tak muda lagi. Namun, di usianya yang sudah senja, perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Mbah Kijem itu memilih tinggal di Gua Langse berteman anjing bernama Bambang.

Anisatul Umah, Yogyakarta

BUKAN perkara mudah menjangkau Gua Langse di Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Dibutuhkan keberanian ekstra karena harus menyusuri tebing tegak lurus sejauh 350 meter sejajar Laut Selatan.

Di situlah Mbah Sakijem tinggal lebih dari setengah abad. Lokasi Gua Langse tidak begitu jauh dari Pantai Parangtritis, Bantul.

Dari Kota Jogja diperlukan waktu 1,5 jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Sesampai di tebing, pengunjung harus mengisi daftar presensi dan memberikan uang seikhlasnya sebagai biaya perawatan gua kepada juru kunci.

Nginep pinten dinten (Menginap berapa hari, red), Mbak?” kata Pak Parijo, salah seorang kuncen Goa Langse sambil menyodorkan kertas presensi.

Kebanyakan pengunjung datang menginap untuk bersemadi. Jika mengunjungi Gua Langse sebaiknya tidak jangan sendirian. Selain sepi, medannya berbahaya.

Perlu berjalan kaki sekitar 500 meter melewati hutan yang dihuni banyak monyet liar. Setelah sampai di tebing, pengunjung harus turun menyusuri tebing karena rak ada pegangan yang layak.

Mbah Kijem yang sudah sepuh memilih hidup menyepi di Gua Langse, Gunungkidul yang berdekatan dengan Pantai Selatan dengan ditemani seekor anjing bernama Bambang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News