Kisah Nenek Penghuni Gua dekat Laut Kidul Berteman Anjing Bernama Bambang

Kisah Nenek Penghuni Gua dekat Laut Kidul Berteman Anjing Bernama Bambang
PENGHUNI GUA: Sakijem alias Mbah Kijem di tempat tinggalnya di Gua Langse, Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto: Anisatul Umah/Jawa Pos

Sesampai di Gua Langse, Jawa Pos mendapati Mbah Sakijem tampak lelap dalam tidur siangnya di dalam gua. Tubuhnya tak bergerak.

Saat itu ada empat orang yang tengah bersiap semadi di gua. Ramainya orang mengobrol tak mengganggu Mbah Kijem yang lelap dalam tidurnya.

Beberapa perabot seperti ceret dan tungku ada di samping kanan gua. Dua lemari kayu berada di samping tempat tidur Mbah Kijem. Salah satunya terkunci dengan gembok.

Di situlah Mbah Kijem tinggal. Dia tak sendirian. Ada Bambang, anjing yang setia menemani Mbah Kijem selama empat tahun terakhir.

Bambang sangat jinak. Saat ada tamu datang, dia tidak menggonggong. Bambang hanya mendekati tamu itu, lantas menjilat-jilat minta dibelai.

Sembari menunggu Mbah Kijem bangun, pengunjung gua bernama Pangestu (44) menceritakan rencananya bersemadi selama tujuh malam di Gua Langse. Dia baru tiba dari Bali bersama tiga anggota keluarganya.

“Ini kali kedua datang ke sini. Saya juga semadi di beberapa gua lain,” katanya dengan logat Bali yang kental.

Sekitar setengah jam berselang, Mbah Kijem bangun. Bambang bergerak cepat menghampiri tuannya.

Mbah Kijem yang sudah sepuh memilih hidup menyepi di Gua Langse, Gunungkidul yang berdekatan dengan Pantai Selatan dengan ditemani seekor anjing bernama Bambang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News