Kisah Orang Tua Rawat Anak Cacat, Tinggal di Kandang Ayam

Kisah Orang Tua Rawat Anak Cacat, Tinggal di Kandang Ayam
Keluarga Ujang Supendi Foto: Radar Banjarmasin

Melihat ada kandang ayam tetangganya nganggur, Ujang nekat minta izin tinggal di sana. "Mau bagaimana. Makan saja sudah susah. Tidak ada lagi terbayang mau dapat uang sewa kos atau rumah," tutur Ujang.

Akhirnya keluarga ini dibolehkan tinggal di kandang ayam dengan syarat lahan pemilik kandang dibersihkan atau digarap agar tidak ditumbuhi semak.

Waktu berjalan, Ujang dapat tempat bernaung dan lahan yang bisa dia tanami sayur dan singkong untuk dijual. Uangnya digunakan buat makan sehari-hari. Kasur, TV, parabola berkarat, kulkas tua, semuanya diberi orang untuk rumah tangga mereka.

"Dikasih orang semua. Ini kulkas juga dikasih orang. Jadi kalau masukkan air ke kulkas ini biar sampai berapa lama ndak bisa juga jadi es batu karena kulkasnya rusak," kata Edoh saat mengajak saya ke dalam.

Di rumah terlihat sekali kesan kumuh. Bau kurang sedap menyeruak. Di lantai terlihat anak wanita terbaring lemah. Kata Edoh hanya dua kata yang bisa diucapkan anak bungsunya, kakak dan mama. (ij/ran/jos/jpnn)


BANJARMASIN – Kehidupan Ujang dan Edoh sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di kandang ayam selama dua tahun. Tepatnya di Desa Gunung Ulin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News