Kisah Pasutri Saksi Hidup Tragedi Kapal Marvi Marmara
Dengar Suara Azan Paling Merdu
Jumat, 16 Juli 2010 – 08:02 WIB

RELAWAN GAZA- Dzikrullah dan Santi Soekanto saat bercerita di redaksi Jawa Pos. Foto: Frizal/Jawa Pos
Ternyata, takdir berkata lain. Mereka masih berkesempatan melihat tanah air. Diplomat dari Jordania yang bertindak selaku wakil Indonesia membebaskan Dzikrullah cs dari sel tahanan negeri Yahudi tersebut.
"Sore tanggal 1 Juni, saya menerima surat cinta dari istri yang sudah berjam-jam tidak saya jumpai sejak interogasi di dermaga. Surat itu disampaikan seorang diplomat Jordania dengan sembunyi-sembunyi," kata mantan pemimpin redaksi majalah Suara Hidayatullah tersebut.
Surat Santi itu bertinta merah. Isinya sebenarnya bukan tentang asmara. Tapi, dia hanya minta ketegasan dari suaminya, "Ayah harus pilih, Istanbul atau Jordan." Maksudnya, Dzikrullah diminta memutuskan tempat yang akan dituju selepas dari penjara Isreal tersebut.
"Saat itu, kangen saya sudah menggebu, sehingga apa pun isi tulisannya saya anggap surat cinta dari dia," terang Dzikrullah.
DZIKRULLAH Wisnu Pramudya dan Santi Soekanto merupakan suami-istri yang turut merasakan suasana mencekam di Kapal Marvi Marmara. Kapal tersebut dibajak
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu