Kisah Pejuang Wanita di Tengah Pencegahan Karhutla

Kisah Pejuang Wanita di Tengah Pencegahan Karhutla
Pejuang wanita di Manggala Agni. Foto: KLHK

Pengalaman luar biasa yang dialami Ria juga dirasakan oleh Masito (32). Perempuan bernama lengkap Masito Hasibuan ini adalah anggota Manggala Agni. Dia bertugas di Daops Pekanbaru, Riau. Ibu dari dua orang anak ini telah menghabiskan 11 tahun usianya untuk menjadi Manggala Agni.

Kepala Daops yang menjadi atasannya tidak pernah ragu mempercayakan tugas lapangan padanya. Sosialisasi dan kampanye di tengah masyarakat, patroli terpadu pencegahan karhutla, hingga tugas pemadaman di area kebakaran Masito lakoni.

Kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 menyisakan catatan yang tak terlupakan bagi Masito. Saat itu kebakaran besar berdampak kabut asap menyelimuti di sejumlah wilayah Riau. Pasukan Manggala Agni yang tergabung dalam Satgas Pengendalian Karhutla Riau dikerahkan untuk melakukan pemadaman, tak terkecuali Masito.

“Selama hampir dua minggu kami harus masuk ke areal kebakaran di wilayah Rimbo Panjang, Kampar dengan kondisi asap sangat pekat. Jiwa korsa dan kebersamaan rekan-rekan Manggala Agni di lapangan yang sangat kuat membuat saya tetap semangat dalam bekerja sehingga semua rasa penat dan letih itu menjadi hilang,’’ kata Masito.

Dia berharap semoga seluruh lapisan masyarakat bisa sadar. Tidak lagi melakukan aktifitas membakar lahan, serta berperan aktif dalam membantu upaya pemadaman jika terjadi karhutla di sekitar lingkungannya sehingga kebakaran dapat segera dituntaskan. Menutup ceritanya, Masito berharap semoga Riau senantiasa bebas kabut asap dan langitnya tetap biru.

Kisah Pejuang Wanita di Tengah Pencegahan Karhutla

Di Sulawesi Tenggara, kisah Manggala Agni perempuan juga ikut mewarnai goresan kisah upaya pengendalian karhutla di lapangan. Seperti yang dilakukan oleh Ni Luh Widhiawati (18), anggota Manggala Agni Daops Tinanggea, Sulawesi Tenggara.

Perempuan yang biasa dipanggil Ni Luh ini tidak mau kalah dengan anggota Manggala Agni lain di daopsnya yang kebanyakan laki-laki. Ni Luh kerap keluar masuk daerah rawan karhutla melakukan patroli dan sosialisasi pencegahan ke masyarakat.

Lima persen dari jumlah anggota Manggala Agni di 33 daerah operasional di Indonesia adalah perempuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News