Kisah Pelajar Australia yang Tinggal di Yogyakarta Terdampar di Kamboja
Belum tahu kapan bisa pulang
Benson mengatakan dia berharap akan bisa pulang ke Indonesia di pertengahan Juni, namun belum tahu apakah Indonesia akan mencabut larangan masuk bagi warga asing.
Ia sadar dia tidak akan bisa mengunjungi ibu dan saudara-saudaranya yang tinggal di Ballarat, sekitar 115 km dari Melbourne, namun teknologi modern sangat membantu membuatnya tetap bisa mengadakan kontak.
"Saya dan adik laki-laki saya sangat dekat, jadi kami terus kontak menggunakan aplikasi 'Discord' dan kalau ada waktu lowong, saya bergabung dengan dia dan teman-teman lain bermain game online," katanya.
Meskipun mengalami kesulitan belajara saat ini, Benson mengatakan sudah merencanakan perjalanan lagi setelah dia menyelesaikan Kelas 12.
"Saya ingin menjadi relawan dengan salah satu teman ayah saya di Raja Ampat, kemudian saya akan mendaftar masuk Universitas Gadjah Mada dan nantinya bekerja di bidang antropologi atau pembangunan internasional di Papua," kata Benson.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Pandemi COVID-19 telah membuat perjalanan internasional jadi menyulitkan, seperti yang dialami seorang pelajar asal Australia yang sebelumnya tinggal di Yogyakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Bergulir, Seri Perdana di Yogyakarta
- Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong jadi Primadona Wisata Kuliner saat Mudik ke Yogyakarta
- Zeni
- Gempa di Tuban Jatim Terasa Hingga Jateng dan Yogyakarta