Kisah Pengatur Lalu Lintas Pesawat di Bandara Soetta

Kisah Pengatur Lalu Lintas Pesawat di Bandara Soetta
Lestari Catur Wulandari Rini saat berada di Ruang TWR ATC Bandara Soekarno Hatta, Senin (19/2/2018) FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS

Dibumbui persaingan antara Nick Falzone (John Cussack) dengan Russell Bell (Billy Bob Thornton), di film karya Mike Newell itu singgung bagaimana sekitar 50 persen rekrutan baru memilih mundur. Sebab, mereka tak tahan tekanan.

Itu sebabnya pula, sebelum masuk ke ruang kerja TWR, ada ruangan yang memang disediakan khusus untuk istirahat. Ada sebuah TV dengan Playstation (PS).

Ada tiga petugas yang saat itu sedang beristirahat dan main PS. ”Ada ruangan untuk tidur juga,”kata Rini.

Sebelum bekerja biasanya ada dokter yang memeriksa kesehatan. Dokter akan melakukan cek tensi darah. Kalau kurang fit, dianjurkan untuk istirahat terlebih dahulu.

Untuk itu, setiap ATC diwajibkan menjaga kondisi tubuh. Misalnya dengan menjaga pola tidur. Mood juga mesti dijaga benar agar jangan sampai mengganggu konsentrasi.

Apapun yang terjadi di rumah, misalnya, harus ditinggal di rumah. ”Kalau anak sakit, kita percayakan dengan yang di rumah saja. Kecuali dalam keadaan gawat seperti harus ke rumah sakit atau yang meninggal,” tutur Rini yang memiliki tiga buah hati itu.

Untuk waktu libur, biasanya tiga hari masuk kerja bisa libur satu hari. "Tanggal merah masuk dan kalau lebaran nanti biasanya tukar waktu dengan teman. Pokoknya saling mengerti," ucapnya.

Dia pun merasa beruntung karena keluarganya tidak banyak memberikan tuntutan. "Anak-anak sudah biasa sejak kecil," imbuhnya.

Mengatur lalu lintas peseta di Bandara Soetta tantangannya lebih berat karena merupakan bandara terpadat ketiga di dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News