Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia
Selasa, 23 Juni 2020 – 12:12 WIB

Abdul Sattar, seorang pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Indonesia, kini mendekam dalam detensi imigrasi di Australia. (ABC News: Nibir Khan)

Dikirim ke Nauru
Di Christmas Island, katanya, petugas imigrasi memberitahu bahwa dia masuk ke negara ini secara ilegal dan karena itu akan dikirim ke Nauru."

Setelah empat bulan tinggal di Nauru, Abdul jatuh sakit dan akhirnya dikirim ke Brisbane untuk mendapatkan perawatan medis.
"Saat perawatan saya selesai, petugas imigrasi memberitahu bahwa saya harus kembali ke Nauru," ujarnya.
Ia menjalani perawatan medis selama sebulan di salah satu RS di Brisbane dan menolak untuk dipulangkan ke Nauru.
"Sudah saya sampaikan ke petugas imigrasi, saya tak mau kembali ke Nauru karena tak aman, tak ada sekolah. Saya masih muda dan seharusnya bisa sekolah," kata Abdul.
Ia lalu dipindahkan dari RS di Brisbane ke Wickham Point Detention Centre di Darwin, Australia Utara.
Begitu tiba di Indonesia, Abdul langsung ditahan. Selama sembilan bulan. Pengungsi Rohingya itu baru menginjak usia 15
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025