Kisah Penjual Kursi Bambu Paling Sepuh di Ternate: Kalau Sampai Sudah Allahu Akbar...

Langkah Kakinya Mulai Terseok-seok

Kisah Penjual Kursi Bambu Paling Sepuh di Ternate: Kalau Sampai Sudah Allahu Akbar...
Penjual kursi bantu di Kota Ternate, Mahmud Jiko. FOTO: Malut Post/JPNN.com

“Kalau saya tidak kerja, terus cucu minta uang untuk jajan, mau ambil dari mana untuk dikasih?” ujarnya.

Mahmud sendiri tak pernah berharap yang muluk-muluk mengenai hidupnya. Cukuplah cucu-cucunya sehat dan bisa bersekolah melebihi dirinya dan anak-anaknya. Anak-anak Mahmud sendiri rata-rata adalah petani. Meskipun sedikit, ia senang bisa membantu meringankan beban mereka.

Mahmud bertekat untuk terus memikul rosban berkeliling hingga ia tak sanggup lagi melakukannya. ”Kalau sampai sudah Allahu akbar (dipanggil Yang Maha Kuasa, red), baru berhenti jualan. Selama masih hidup ya berarti tetap keliling,” pungkasnya.(kai/fri/jpnn)


Di usia 85 tahun, Mahmud Jiko masih belum bisa hidup santai dan menikmati hari-hari tuanya. Tak ingin bergantung pada orang lain, ia rela berkeliling


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News