Kisah Penyelamatan Delapan Turis yang Terseret Arus di Nusa Lembongan, Bali

Kelip Cahaya Awalnya Dikira Lampu Nelayan

Kisah Penyelamatan Delapan Turis yang Terseret Arus di Nusa Lembongan, Bali
Para korban arus saat diving kembali ke hotel di Tulamben, Karangasem, Jumat (6/7). Foto : Wayan/Putra/Radar Bali/JPNN

"Saya mengira mereka pasti terseret arus. Sebab, waktu itu gelombangnya agak besar. Saya sangat panik," ujarnya di sela menjalani pemeriksaan di Subdit III Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Bali.

 

Empat penyelam yang sudah muncul di permukaan juga panik. Bersama Bayu, mereka memutuskan untuk mencari. Tapi, upaya itu sia-sia saja. Mereka pun akhirnya melaporkan hilangnya delapan wisatawan tersebut kepada polisi dan SAR pukul 19.20.

 

Pencarian tak bisa optimal karena kondisi cuaca dan gelombang di Selat Bali sedang buruk. "Kami menerima laporan tersebut saat malam. Mengingat cuaca dan gelombang yang kurang bagus, pencarian tidak bisa berjalan maksimal," jelas Kepala Seksi Operasi SAR Bali Ketut Gede Ardana.

 

Semakin lama delapan turis itu mengapung di lautan di tengah cuaca buruk, jelas semakin kecil pula harapan mereka untuk selamat.  Untunglah, pada saat-saat kritis itu, KM Sumber Laut I yang dinakhodai Sismono kebetulan melintas dan memberikan pertolongan. Sismono pun masih ingat betul betapa shock wajah-wajah asing yang baru ditolongnya tersebut. "Mereka tepekur, tak mengeluarkan satu suara pun," tuturnya.

Delapan turis asing yang dilaporkan hilang saat menyelam di Nusa Lembongan, Bali, diselamatkan sebuah kapal ikan yang biasanya tak pernah melintas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News