Kisah Penyelamatan Delapan Turis yang Terseret Arus di Nusa Lembongan, Bali

Kelip Cahaya Awalnya Dikira Lampu Nelayan

Kisah Penyelamatan Delapan Turis yang Terseret Arus di Nusa Lembongan, Bali
Para korban arus saat diving kembali ke hotel di Tulamben, Karangasem, Jumat (6/7). Foto : Wayan/Putra/Radar Bali/JPNN
 

Tentu itu wajar, mengingat mereka baru saja lolos dari maut. Carollin Telver yang tak ikut terseret arus menuturkan kepada Radar Bali, salah seorang korban bercerita kepada dirinya bagaimana mereka terseret pusaran air. "Kami berputar-putar di sana," kata Telver tanpa menyebutkan korban mana yang bercerita kepada dirinya.

 

Delapan korban itu juga membuang peralatan selam mereka. Di antaranya, tabung selam. Mereka akhirnya bertumpu pada pelampung sosis yang kebetulan dibawa salah seorang penyelam sebelum akhirnya ditolong Sismono dan anak buahnya.

 

Selama dalam perjalanan menuju Pelabuhan Benoa, karena tak menguasai bahasa Inggris, Sismono dan kru KM Sumber Laut I pun membiarkan para turis itu tepekur. Bahkan, saat memberikan makanan dan minum saja, mereka harus menggunakan bahasa "Tarzan".

 

"Kami cuma bisa kasih makanan dan minuman. Untuk menghilangkan rasa dingin mereka. Kebetulan, jarak ke Benoa sekitar enam jam lagi waktu itu," katanya. (*/yes/jpnn/c5/ttg)

Delapan turis asing yang dilaporkan hilang saat menyelam di Nusa Lembongan, Bali, diselamatkan sebuah kapal ikan yang biasanya tak pernah melintas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News