Kisah Perempuan Australia Harus Berpura-pura Seperti Orang Kulit Putih di Tempat Kerja

Setelah mengalami pelecehan rasisme selama tahun-tahun di Australia, Angelica Ojinnaka menghabiskan sebagian dari masa kerjanya dengan menyembunyikan sebagian dari identitasnya.
"Saya banyak mendapat penghinaan rasial, disuruh mengubah kulit saya dengan berbagai cara," jelasnya.
Saat berbincang dengan ABC, ia sengaja menghindari kata-kata yang pernah dilontarkan kepadanya atau merinci kekerasan yang ia alami karena trauma.
Angelica yang berusia 25 tahun lahir di Australia dari orangtua yang berasal dari Nigeria.
Ia mengatakan setelah pengalaman sekolah yang menyakitkan itu, dia kemudian mencoba untuk tidak berperilaku seperti stereotip "Afrika", dan tampil "lebih seperti orang kulit putih."
Misalnya, ia mencoba untuk meluruskan rambutnya atau mengubah cara ia berbicara.
"Saya harus kurang 'Afrika' untuk menyesuaikan diri, sudah lama saya takut dengan identitas saya sendiri"
Banyak warga yang bukan kulit putih melakukan hal ini, yang disebut 'code switching', yakni upaya seseorang, baik secara sadar atau tidak sadar, menyesuaikan bahasa, perilaku, dan atau penampilannya, agar sesuai dengan budaya yang dominan.
Para perempuan yang terpinggirkan karena ras mereka mengaku berupaya untuk berperilaku seperti orang kulit putih agar bisa diterima di tempat kerja mereka di Australia
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina