Kisah Perempuan Australia Harus Berpura-pura Seperti Orang Kulit Putih di Tempat Kerja

Kisah Perempuan Australia Harus Berpura-pura Seperti Orang Kulit Putih di Tempat Kerja
Angelica Ojinnaka mengalami rasisme di sekolah menengah dan membuatnya menyembunyikan identitas "Afrika"-nya di kemudian hari. (ABC News: John Gunn)

Menurut laporan terbaru dari Diversity Council Australia (DCA), hal itu biasa terjadi di tempat kerja di Australia.

DCA melakukan survei kepada hampir 400 "perempuan yang terpinggirkan secara budaya dan ras", yang didefinisikan sebagai perempuan berkulit hitam, coklat, Asia, atau kelompok non-kulit putih lainnya dan terpinggirkan karena ras mereka.

Survei, yang dilakukan antara Oktober dan November tahun lalu, menemukan sebagian besar dari mereka melakukan 'code switching' karena mereka takut akan diabaikan oleh manajer mereka di pekerjaan dan promosi, jika tidak melakukannya.

Mereka mengatakan ada "model kepemimpinan yang digunakan untuk menilai bakat dalam perusahaan Australia yang bias terhadap, apa yang disebut DCS, sebagai gaya kepemimpinan Barat atau 'Anglo' yang lebih maskulin yang mengedepankan ekstraversi dan promosi diri".

Laporan tersebut mengatakan ini "memiliki efek yang secara tidak sengaja mengecualikan perempuan dari latar belakang budaya lain untuk dipertimbangkan mendapat peran senior [atau jabatan lebih tinggi]".

Sebanyak 83 persen dari mereka yang disurvei mengalami tekanan untuk bertindak, berpenampilan, dan terdengar seperti pemimpin mereka (yang kemungkinan besar adalah pria kulit putih) dan 69 persen melaporkan harus "bersikap seperti orang kulit putih" agar dianggap sesuai. Sementara 66 persen peserta survei mengatakan untuk bisa maju harus "berperilaku seperti orang kulit putih".

'Penyesuaian agar bisa seperti orang kulit putih' 

Turkan Aksoy adalah bagian dari kelompok 'focus group' yang digunakan Diversity Council sebagai bagian dari surveinya.

Dia berusia tujuh tahun ketika keluarganya pindah ke Australia dari Turki dan ingat bagaimana 'code switching' di awal karirnya.

Para perempuan yang terpinggirkan karena ras mereka mengaku berupaya untuk berperilaku seperti orang kulit putih agar bisa diterima di tempat kerja mereka di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News