Kisah Perempuan Australia Masuk Islam Gegara Game Online

Kisah Perempuan Australia Masuk Islam Gegara Game Online
Pernah terlintas dalam pikirannya soal kerudung sebagai lambang penindasan, kini Zahra bangga memakainya. (Foto: Koleksi pribadi)

"Ini sesuai dengan pandangan saya, dan sesuai dengan pola asuhan saya. Selama ini saya dihakimi berdasarkan penampilan fisik saya."

Ramadan di Makkah

Kisah Perempuan Australia Masuk Islam Gegara Game Online
Pengalaman spiritual menghabiskan 10 malam terakhir di Ramadan di Makkah dan Madinah.

 

Berganti kepercayaan dari ateis menjadi Islam

Percakapan mengenai hijab berujung kepada pembicaraan soal kepercayaan Islam secara keseluruhan. Namun, Kim sempat merasa minder karena merasa pengalamannya tidak bisa mewakili seluruh umat Muslim.

"Ketika Zahra mulai bertanya kepada saya tentang Islam, saya sesungguhnya sangat takut," kata Kim sambil tertawa.

"Saya takut karena saya bukanlah sosok perempuan Muslim. Saya selalu berpikir saya adalah pemberontak."

Ketika kecil, Kim dipaksa untuk mengenakan hijab dan taat beribadah oleh ibunya. Ia dibesarkan dalam keluarga yang menerapkan banyak aturan dan sering dicari kesalahannya.

"Pertanyaan dari [Zahra] membuat saya merefleksikan diri, apakah saya sudah benar-benar cukup taat beragama," kata Kim.

Kim mengatakan merasa senang ketika Zahra bertanya soal kepercayaan yang sudah ia peluk sejak kecil itu. Diam-diam, ia berdoa kepada Tuhan, "Jika benar Zahra memang ditakdirkan untuk menemukan-Mu, mudahkanlah".

Baca dalam Bahasa InggrisPerempuan Australia bernama Zahra Fielding tidak menyangka dirinya akan menemukan teman baru lewat sebuah permainan daring, apalagi kemudian menjadi seorang Muslim

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News