Kisah Remaja Penderita Sindrom Manusia Serigala, Diejek dengan Sebutan Hantu & Kera

Kisah Remaja Penderita Sindrom Manusia Serigala, Diejek dengan Sebutan Hantu & Kera
Remaja India bernama Lalit Patidar (17) yang menderita hipertrikosis atau sindrom manusia serigala. Warga negara bagian Madhya Pradesh ini bercita-cita menjadi YouTuber. Foto: dokumentasi Lilit Patidar untuk Media Drum World

"Itulah saat ketika saya pertama kali memperhatikan rambut yang tumbuh di sekujur tubuh saya tidak seperti orang lain," ucapnya.

Seiring waktu berjalan, Patidar menyadari kelainan pada tubuhnya. Teman-temannya di sekolah juga sering mengganggunya, bahkan ada yang menyebutnya monyet.

Patidar juga sering diejek dengan sebutan hantu. "Mereka mengira saya semacam makhluk halus, tetapi saya bukan seperti hal-hal itu," tuturnya.

Namun, perundungan dan ejekan tidak membuat Patidar minder. Dia tetap percaya diri dengan kondisinya.

"Saya berbeda dari manusia lain dalam hal yang baik, saya unik," kata remaja yang masih duduk di sekolah menengah atas itu.

Akhirnya keluarga maupun teman-teman Patidar juga mendukungnya. "Perlahan semua orang di keluarga saya mulai merasa lazim soal ini dan teman-teman saya juga banyak menyemangati saya," katanya.

Patidar pun rajin bergaul. Kini, dia menjalani kehidupan bahagia dan bercita-cita menjadi YouTuber.

"Saya tidak boleh menyerah, menjalani hidup sepenuhnya. Saya selalu ingin maju dan bahagia," ujarnya.

Lalit Patidar menderita kelainan bernama hipertrikosis atau sindrom manusia serigala sejak kecil. Kondisi itu membuatnya sering mengalami perundungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News