Kisah Saidah, Janda si Guru Mengaji, Hidupi 8 Anaknya

Kisah Saidah, Janda si Guru Mengaji, Hidupi 8 Anaknya
Saidah, bersama dua anaknya Yusnia (kiri) dan Julistesia (kanan) di rumahnya di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Tarakan Barat, Kamis (15/3). Foto: YUSTINA LUMBAA/RADAR TARAKAN/JPNN.com

Anak kedua bernama Jumain (22) saat ini juga sedang menempuh pendidikan di Samarinda mengambil jurusan peternakan.

Jumain juga mendapatkan biaya kuliah dari beasiswa bidik misi. Anak yang ketiga bernama Deden (20), keempat Udin (18), kelima Ahmad Muradi (16) saat ini harus putus sekolah.

“Bukannya tidak dapat (bantuan), tetapi lambat. Sudah mereka berhenti, baru bantuan itu datang,” ujarnya. Kini mereka bekerja sebagai tukang bangunan.

Sedangkan Sri Ardayanti (13), Yusnia (11), Julistasia (10) saat ini masih bersekolah. Sri Ardayanti di kelas 6 SD dan akan mengikuti ujian.

Walaupun ketiganya dibantu pemerintah, diakui Saidah bahwa dirinya tetap harus mengeluarkan biaya operasional sekolah, seperti pengadaan buku, dan operasional sekolah yang saat ini memang tidak digratiskan lagi.

“Dari hasil mengaji memang saya cukup-cukupkan saja, mau bagaimana lagi. Ini semua untuk anak-anak saya,” ujarnya.

Dia juga harus rela lama tak jumpa dua anaknya yang masih kuliah di tempat yang jauh. Keduanya juga memiliki keterbatasan ongkos transportasi.

Terlebih lagi, sang anak yang kuliah harus mencicil laptop. Saidah bersyukur bisa melunasinya dengan baik.

Saidah, janda yang juga seorang guru mengaji di daerah tempat tinggalnya, harus menghidupi 8 anaknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News