Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)

Konsentrasi Demam, Tak Sadar Sembilan Hari Tak Kencing

Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
Jangan sembarangan menggunakan antibiotik. Juga jangan sepelekan perubahan sekecil apa pun pada kebiasaan tubuh Anda. Misalnya, ketika jumlah air seni Anda berkurang setelah minum sesuatu. Sebab, itulah gejala awal sakitnya Panca (alm).

 

  ------------------------------
  Catatan Nany Wijaya
  ------------------------------
 

PANCA tidak bisa disalahkan dalam hal cara dia mengobati gejala flunya. Selain karena dia awam di bidang medis, juga karena puluhan juta orang "bahkan mungkin lebih" di negeri ini juga melakukan hal yang sama. Mengapa banyak orang melakukan cara yang salah itu" Jawabnya: mereka tidak tahu. Tidak tahu bahwa itu bukan cara yang benar untuk mengobati flu. Tidak tahu bahwa itu bukan cara yang benar dalam penggunaan antibiotik. Juga tidak tahu bahwa tubuh pun punya sifat yang sama dengan kita. Artinya, bisa tiba-tiba sensitif terhadap sesuatu yang berasal dari luar tubuh.

 

Seperti juga kita, tubuh pun akan menolak dan menyerang segala sesuatu  yang tidak "disukai"-nya. Reaksi negatif tubuh terhadap sesuatu yang dari luar itu dalam istilah medis disebut alergi. Reaksi berupa alergi bisa juga terjadi karena sesuatu yang sudah lama akrab dengan kita. Misalnya, debu, makanan, bahkan sinar matahari dan obat-obatan yang sudah biasa kita gunakan. Jenis obat yang paling mudah direaksi negatif oleh tubuh adalah antibiotik. Antara lain, antibiotik dari kelompok ampisilin.

 

Jenis itulah yang selama belasan tahun digunakan anak kelima di antara enam bersaudara itu untuk mengatasi gejala flu dan pileknya.  Itu dijelaskan Prof Dr dr Putu Gede Konthen SpPD, KAI "spesialis penyakit dalam serta konsultan alergi dan imunologi" yang tiga bulan terakhir merawat almarhum. "Dia mengatakan  sering pilek dan mengalami seperti flu itu sejak masih SMP, ketika umurnya masih 14 tahun."

Jangan sembarangan menggunakan antibiotik. Juga jangan sepelekan perubahan sekecil apa pun pada kebiasaan tubuh Anda. Misalnya, ketika jumlah air

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News