Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)

Konsentrasi Demam, Tak Sadar Sembilan Hari Tak Kencing

Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)

Di rumah sakit itu, dia dirujuk ke seorang dokter spesialis penyakit dalam. Sebelum memberikan obat, dokter tersebut menyuruh Panca periksa darah. Apa hasil pemeriksaan lab itu, Panca tak menjelaskan. "Yang saya tahu, saya dikasih obat antialergi. Kata dokter, gampang, sebentar lagi gejalanya hilang," jelas Panca.

 

Tapi, ternyata kali ini hasilnya juga nihil. Artinya, demam dan gejala lain yang dialami Panca tidak berkurang. Karena itu, dia memutuskan berobat ke rumah sakit lain dan langsung minta diopname. Mungkin karena hari itu adalah Sabtu dan esoknya Minggu, Panca pun tidak langsung ditangani dokter. Di rumah sakit yang kedua tersebut, Panca hanya diinfus dan diberi suntikan yang dia sendiri tidak paham. Hasilnya cukup melegakan karena Panca lantas tidak lagi menggigil. Demamnya pun turun. "Tapi, rasa penuh di perut dan mual saya tidak hilang," tutur almarhum ketika itu.

 

Baru pada Senin keesokannya, Panca ditangani seorang dokter spesialis penyakit dalam (internis). Karena yang dikeluhkan saat itu adalah rasa penuh di perut dan mual, sang dokter memerintahkan USG (ultrasonografi).

 

Hasil USG menunjukkan adanya bulatan-bulatan kecil yang memenuhi saluran kencing Panca. Benda-benda bulat itulah yang diduga dokter sebagai penyebab tidak keluarnya air seni Panca. Saat itulah dia baru menyadari bahwa dirinya memang sudah sembilan hari tidak kencing. Kok baru sadar?

Jangan sembarangan menggunakan antibiotik. Juga jangan sepelekan perubahan sekecil apa pun pada kebiasaan tubuh Anda. Misalnya, ketika jumlah air

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News