Kisah Sejoli Makan Bakso Tengah Malam di Gubuk, ya Ujungnya...

Kisah Sejoli Makan Bakso Tengah Malam di Gubuk, ya Ujungnya...
Kisah Sejoli Makan Bakso Tengah Malam di Gubuk, ya Ujungnya...

Sepulang acara kebaktian, mereka membeli bakso. Namun bakso tidak dimakan di warung, melainkan dibungkus dan rencananya dibawa pulang. Dalam perjalanan pulang, mereka berhenti di simpang sekitar 5 Km dari Desa Tomuan Holbung, Kecamatan BP Mandoge, Asahan. Tepatnya di ladang kelapa sawit milik warga.

Malam itu, sekira pukul 23.07 WIB. IS mengajak Bunga masuk ke gubuk di ladang sawit itu. Bunga sama sekali tidak protes. “Ayok masuk dek, kita makan baksonya," ujar IS.

Kemudian IS menghidupkan lampu teplok yang ada di gubuk itu dan menambah suasana romantis acara makan malam ala IS dan Bunga. Menunya... ya bakso itu.

Usai makan bakso, IS mulai berani memegang bahu Bunga. Sambil mengumbar rayuan gombal, IS membelai-belai rambut sebahu Bunga.

Sampai akhirnya mereka melakukan cinta terlarang layaknya hubungan resmi pasangan suami istri. Hanya diterangi lampu teplok, IS dan Bunga sedikitnya dua kali ‘naik ke bulan’ pada malam itu.

Setelah itu Bunga diantar pulang. Dalam perjalanan IS memberi semangat dan mengatakan akan bertanggung jawab serta bersedia menikahi Bunga. Mendengar janji-janji IS, kekacauan hati Bunga sedikit terobati.

Namun, Bunga sejak itu lebih sering mengurung di kamar. Lebih banyak diam. Tidak seperti biasanya, gadis berkulit hitam manis ini dikenal periang.

Ibu kandung korban R br H curiga. Kemudian dia berusaha mendekati dan membujuk Bunga agar menceritakan kejadian yang dialaminya pada Senin 23 Maret sekitar pukul 20.00 WIB. Mendengar pengakuan Bunga, R br H merinding.

KISARAN - Kisah cinta IS (27), duda anak satu, dengan kembang desa Tomuan Holbung, BP Mandoge, Asahan, sebut saja Bunga (16), berujung ke penjara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News