Kisah Setnov, Jago Lobi, Pintar Cari Uang untuk Golkar

Kisah Setnov, Jago Lobi, Pintar Cari Uang untuk Golkar
Setya Novanto. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

Novanto juga dikenal dekat dengan Keluarga Cendana, tempat keluarga besar mendiang Presiden RI Kedua, Soeharto.

Kedekatannya dengan Cendana ikut melambungkan karier politiknya. "Ia dekat dengan Pak Sudwikatmono (sepupu Soeharto, Red)," terangnya.

Selain itu, kata Leo, setelah lengsernya Soeharto, karena memiliki latar belakang sebagai pebisnis dan mampu menghasilkan pundi-pundi uang untuk Partai Golkar, Novanto pun akhirnya dipercaya sebagai Bendahara Umum DPP Partai Golkar.

"Mas Nov itu orang yang pintar melobi. Saya salut. Dia berhasil membawa uang untuk operasional Golkar hingga akhirnya dipercaya sebagai bendahara umum," ujarnya.

Bahkan, kata Leo, dirinya meyakini tidak ada satu pun kegiatan di Golkar setelah lengsernya Soeharto terselenggara tanpa ada campur tangan Novanto. "Hampir semua kegiatan partai itu ada andil Mas Nov," ucapnya.

Tetapi, di saat Novanto mulai tersandung banyak kasus hukum dan menuai kontroversial, salah satunya kasus 'Papa Minta Saham' hingga akhirnya mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI, Leo mengaku mulai menjaga jarak dengan Novanto.

"Saya menganggap saat itu Pak Novanto mulai tidak menunjukkan integritasnya sebagai kader yang bersih. Dan saya mulai berseberangan di Golkar.”

Bahkan, saat berhasil memenangkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pada 2016, Leo mengaku tak mau ikut bergabung ke dalam kepengurusan DPP Golkar.

Setya Novanto pintar melobi. Dia berhasil membawa uang untuk operasional Golkar hingga akhirnya dipercaya sebagai bendahara umum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News