Kisah Spiritual: Hidup Penuh Misteri

Kisah Spiritual: Hidup Penuh Misteri
Prof Dr Mudjia Rahardjo, Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.

Kesediaan Dr Nijad menerima kami itu membuat kami sangat bahagia. Terbayang persoalan akan selesai karena beliau bersedia menerima kami. Sesuai waktu yang dijanjikan, kami akhirnya bertemu Dr Nijad di kantornya. Kali ini beliau menerima kami dengan lemah lembut dan mengatakan akan berkunjung ke proyek UIN Malang dalam waktu dekat. Karena itu, kami diminta untuk menyiapkan semua berkas dana membuat kronologi peristiwa serta siap diaudit.

Janjinya ditepati. Bulan berikutnya beliau benar-benar datang untuk menyelesaikan persoalan proyek. Setelah selama 3 hari di kampus dan melihat hasil pekerjaan serta dari audit, dikatakan tidak ada unsur korupsi atas nama IDB. Beliau akhirnya menyatakan akan membayar semua biaya gedung tersebut dengan catatan tidak diulangi lagi. Kami dan seluruh warga kampus tentu sangat lega dengan penyelesaian itu.

Secuil kisah hidup saya itu tentu tidak untuk dipamerkan, tetapi dipetik pelajaran, bahwa campur tangan Allah itu ada dalam setiap urusan kita. Sesuatu yang menurut nalar tidak mungkin, atau setidaknya sulit terjadi, ternyata begitu mudah di tangan Allah.

Harapan guru agama saya, Pak Ismail, kepala SMP, dan guru-guru di STM agar saya bisa menggapai pendidikan tertinggi (S-3) terkabul. Keraguan ibu dosen bahwa saya tidak mungkin bisa menjadi pejabat dengan bekerja di Fakultas Tarbiyah Malang IAIN Sunan Ampel tidak terbukti, karena saya sempat diberi kepercayaan oleh pemerintah memimpin kampus Islam ini menjadi rektor. Sekali lagi, itu semata-mata campur tangan Allah agar umatnya tidak suuzon.

Tampaknya, ungkapan ”hidup adalah misteri’ sungguh relevan untuk menggambarkan kisah saya di atas. Hidup bukan sekadar sebuah titik antara kelahiran dan kematain. Hidup adalah episode perjuangan.

Di dalamnya ada suka, duka, kekecewaan, kesenangan, kebahagiaan, kegagalan, keberhasilan, dan sebagainya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, bagaimana terjadinya, dan di mana. Yang dapat kita lakukan ialah berencana mengisi kehidupan sesuai yang kita cita-citakan

Kehidupan itu indah dan menyenangkan. Karena hidup, kita dapat menikmati dunia dan isinya. Karena itu, kehidupan ini harus diisi dengan amal saleh lewat profesi apa pun yang kita sandang; apakah kita menjadi pendidik, pegawai kantor, polisi, tentara, pedagang, politisi, pejabat negara, dan sebagainya.

Semua profesi itu bisa mengantarkan turunnya rahmat atau kasih sayang Allah jika ditunaikan dengan baik dan niat suci bahwa bekerja merupakan amanah Allah disertai sikap husnuzon. Karena itu, menyandarkan diri pada kekuatan nalar atau logika semata pada setiap langkah untuk menggapai tujuan sebagaimana prinsip sebagian orang-orang yang mengaku ”modern” adalah sikap sombong yang semakin menjauhkan diri dari rahmat Allah.

Kisah spiritual kali ini disampaikan Prof Dr Mudjia Rahardjo, Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News