Kisah Tiga Pekerja Indonesia Berpuasa di Pedalaman Australia

Kisah Tiga Pekerja Indonesia Berpuasa di Pedalaman Australia
Kisah Tiga Pekerja Indonesia Berpuasa di Pedalaman Australia

"Ketika waktu buka tiba, saya masih harus bekerja. Jadi saya berbuka hanya minum air putih, setelah itu lanjut kerja lagi sampai jam pulang," ujarnya.

Dan menurut Kandi, pengalaman unik yang dirasakannya berpuasa musim dingin di Australia seperti tahun ini adalah waktu puasa yang begitu cepat, karena berbuka beberapa menit setelah Pukul 5 sore.

"Dari tempat kerja atau orang lain, saya belum pernah mendapatkan makanan. Namun tahun kemarin saya pernah diberi sebungkus kurma untuk buka puasa," katanya lagi.

Selama hampir dua tahun di Australia, Kandi Rahmat mengaku terkesan dengan kehidupan beragama yang sangat rukun, toleran, dan masing-masing orang menghargai kepercayaan yang lain.

"Kita bebas beribadah. Bebas berteman dengan berbagai penganut agama lain bahkan yang atheis sekalipun," kata Kandi.

Mengapa dia tertarik ikut dalam program Working Holiday Visa?

"Saya memang bercita-cita bekerja diluar negeri dan kebetulan ada program WHV. Di samping pengalaman, saya juga mencari uang untuk modal usaha," katanya.

"Selain itu, saya mendapat kesempatan liburan ke berbagai tempat di Australia."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News