Kisruh Ruko di Pluit Makan Bahu Jalan, nih Penjelasan Jakpro, Makin Jelas Siapa yang Ngawur

“Kami juga selalu berusaha agar pengelolaan aset-aset Jakpro dapat dikelola secara baik dan optimal, transparan, serta partisipatif,” tuturnya.
Sebelumnya, seorang pemilik ruko bernama Ferry di jalan Niaga Pluit, Jakarta Utara memembantah disebut melakukan penyerobotan tanah di bahu jalan dan saluran air.
Menurut dia, sebelum membeli aset tersebut, dia telah menyewa kepada PT Jakpro sejak tahun 1990 hingga 2019.
"Dulu sewa. Sewa kalau enggak salah sampai 2019. Setelah itu, kita jual-beli. Kami beli dengan Jakpro dengan sertifikat HGB (Hak Guna Bangun) murni," ucapnya.
Untuk penutupan saluran air atau selokan di depan rukonya, Ferry mengaku telah mendapat izin dari Jakpro.
"Waktu sewa dari Jakpro pun kami pergunakan lahan ini tidak pernah permasalahkan," tutur Ferry. (mcr4/jpnn)
Begini penjelasan Jakpro terkait kasus ruko di Pluit Jakarta Utara makan bahu jalan. Makin jelas siapa yang ngawur.
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Banjir Rob Melanda Pluit Penjaringan, Sejumlah Wilayah Ini Tergenang Air
- Warga Kampung Bayam Belum Bisa Tempati Rusun KSB, Dirut Jakpro Ungkap Alasannya
- Warga Kampung Bayam Belum Bisa Tempati Rusun KSB, Sebut Ada Permainan Jakpro
- 18 Unit Graha & Ruko Premium Summarecon Agung Seharga Rp 15-24 Miliar Sold Out
- Resmikan Kantor Baru, Jakarta Oses Energi Perkuat Komitmen Pengelolaan Dana PI
- Pemprov DKI Bakal Gaji Warga Kampung Bayam Sesuai UMR