'Kita dan Mereka': Catatan Najwa di Melbourne Tanpa Kubu Sebelah

Ada juga yang mengatakan bahwa tindakan ini menunjukkan rasa nasionalisme yang berlebihan, mengingat acara yang diselenggarakan di luar Indonesia.
Geby yang berasal dari Aceh mengatakan cukup terkejut karena sebelumnya tidak pernah mendengar stanza 2 dan 3 selama membawakan lagu ciptaan W.R. Supratman tersebut.
Kesempatan menyanyi ini namun menumbuhkan rasa penasaran Geby akan lagu kebangsaan itu.
"Liriknya sih bagus karena mengajak kita semua untuk bersama-sama lebih cinta kepada Indonesia. Tapi saya baru dengar dan mau cari tahu lagi itu versi dari mana."

Yacinta Kurniasih melihat bahwa pembawaan tiga stanza ini adalah hal menarik dan percaya bahwa tidak ada alasan tertentu di balik pemutaran lagu itu.
"Itu ritual menarik dan upayanya adalah ingin menyatukan dan mengingatkan kembali bahwa kelebihan dan keberagaman yang tidak diseragamkan. Kita punya satu tujuan."
Dalam reaksinya, Iwan Wibisono, ketua Indonesian Diaspora Network (IDN) Victoria yang juga menjadi salah satu panitia penyelenggara acara mengatakan bahwa pembawaan lagu dalam acara tersebut hanya mengikuti aturan yang tercantum dalam UU No. 24 Tahun 2009 sejak April 2017.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina