Klaster Covid-19 di Blora Bukan karena Pelaksanaan PTM Terbatas

Klaster Covid-19 di Blora Bukan karena Pelaksanaan PTM Terbatas
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

“Yang positif diisolasi, juga tracing dan testing (pelacakan dan pengetesan). Semuanya OTG dan sudah banyak yang sembuh,” tuturnya.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan bahwa dirinya langsung koordinasi dengan Bupati Blora Arief Rohman untuk memastikan terkait temuan kasus tersebut.

Ternyata, temuan kasus positif di sekolah itu karena justru karena dites lebih dulu sebelum PTM dilaksanakan.

“Saya cek di Blora, kontak bupati dan saya lega ternyata klaster di sana itu karena persiapan PTM dites lebih dulu. Itu bagus. Ya, ada SMK, MTs, SD dan SMP ini komplit,” paparnya.

Selain itu, lanjut Ganjar, temuan kasus di Kabupaten Blora semuanya dari adalah guru. 

Oleh karena itu dia memerintahkan seluruh Kepala Dinas Pendidikan harus mengecek, pastikan guru sendiri punya kesadaran untuk sehat.

“Yang menarik semuanya itu orang tua, artinya guru. Maka, saya perintahkan seluruh Kepala Dinas Pendidikan harus memeriksa, pastikan guru sendiri punya kesadaran untuk sehat. Kalau tidak ini bahaya. Beberapa kejadian MTs di Jepara 28 orang terdeteksi, 25 siswa dan 3 guru. Saya komunikasi dengan Kemenag untuk tutup. Jangan sampai kita dikasih stempel gagal,” pungkasnya. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Klaster covid-19 di Blora terjadi pada para guru yang mengikuti tracing dari pemkab sebelum pelaksanaan PTM terbatas.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News