KLHK Berupaya untuk Meningkatkan Produksi HTI

KLHK Berupaya untuk Meningkatkan Produksi HTI
Menteri LHK Siti Nurbaya di kawasan perhutanan sosial. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya agar Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola oleh industri hasil hutan bisa lebih meningkatkan produksi dan penanaman. Hal ini dikarenakan, pemerintah akan lebih mengutamakan HTI sebagai basis produksi kayu yang siap diolah bahkan diekspor dalam bentuk produk jadi.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari KLHK Bambang Henroyono mengatakan, dalam menjalankan hal tersebut, pemerintah akan tetap mengutamakan upaya kelestarian lingkungan dan hutan alam yang telah memiliki batasan-batasan untuk dieksploitasi.

Hal yang sama juga dilakukan terhadap hutan konservasi (HK). Menurut Bambang, HK memiliki batasan tertentu dan lebih diutamakan untuk kegiatan jasa lingkungan.

“Jadi, bukannya hutan lindung dan hutan konservasi tidak ada produksi, tapi kami lebih membuka lebar-lebar produksi dari hutan produksi yang merupakan HTI," ujar dia di Manggala Wanabakti, Jumat (3/1).

Selain itu, KLHK juga ingin industri hulu di bidang hasil hutan terus tumbuh dan muncul di setiap daerah. Sebab, saat ini banyak hasil-hasil hutan berupa kayu yang harus diolah di luar daerah tempat dia diproduksi. Hal itu menjadi beban operasional yang cukup besar bagi masing-masing industri.

Pasalnya, sejauh ini kata Bambang, pembangunan industri pengolahan di setiap daerah tidak bisa dilakukan karena belum adanya regulasi yang mewadahi. Namun, saat ini KLHK telah menyiapkan semuanya sehingga investasi riil untuk industri olahan kayu diharapkan meningkat drastis.

"KHLK harus menyederhanakan birokrasi. Konektivitas harus dibangun agar semuanya efisien,” tandas Bambang. (cuy/jpnn)

 

Pemerintah akan lebih mengutamakan HTI sebagai basis produksi kayu yang siap diolah bahkan diekspor dalam bentuk produk jadi.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News