KLHK Gandeng Koprabuh Ciptakan Disinfektan Alami
Menurut Adison, peneliti badan kesehatan dunia WHO pun menyebutkan bahwa disinfektan dengan kandungan alkohol mengandung senyawa logam berat bisa berbahaya di masa depan.
Tidak hanya kulit iritasi, tetapi juga kanker kulit. Selain itu juga dapat mengakibatkan kanker paru-paru jika terhirup dalam jangka waktu lama.
Produk Deasep, lanjut Adison, memang memiliki warna coklat keruh seperti teh dan berbau alami. Adapun, penemuan dan pemanfaatan cuka kayu ini bukanlah hal baru.
Menurutnya, cuka kayu kerap digunakan sebagai pengawet ikan.
"Jadi kami membuat penelitian pada 2006 kami temukan reaktor. Setelah kita lakukan datanglah asam cair. Pada saat itu, formulanya terbatas hanya untuk pengawetan ikan dan sebagainya," ungkapnya.
Untuk penggunaan produk ini bisa dilakukan di out?door maupun in?door yang diklaim efektif memerangi Covid-19.
Produk ini sudah bisa didapatkan melalui Koprabuh dengan banderol Rp 120 ribu per liter. (mg9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
P3HH KLHK menggandeng Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh), menciptakan disinfektan alami, yang terbukti sangat aman bagi kesehatan manusia dan ramah lingkungan.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa
- Konflik Lahan di Kampar Makan Korban, Kelompok Tani RSA Tagih Janji KLHK
- Great Eastern Indonesia-Rekosistem Berkolaborasi Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab
- Sukses Kurangi Emisi Karbon, Menteri Siti: Indonesia Sudah Terima 156 Juta USD
- Menteri LHK: Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon