KLHK Kembangkan Sistem Informasi Untuk Pulihkan Ekosistem Gambut

KLHK Kembangkan Sistem Informasi Untuk Pulihkan Ekosistem Gambut
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M.R. Karliansyah. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) tengah mengembangkan sistem informasi untuk memantau tinggi muka air tanah pada lahan gambut.

Direktur Jenderal PPKL Karliansyah mengatakan sistem informasi ini mengintegrasikan antara data spasial perusahaan berupa batas konsesi, kanal, dan lokasi serta hasil pengukuran tinggi muka air tanah, curah hujan, dan data sekat kanal yang dilengkapi dengan dokumentasi foto yang menunjukkan kondisi di lapangan.

“Database yang dinamakan SiMATAG-0,4m ini merupakan salah satu upaya pemulihan ekosistem gambut,” kata Karliansyah saat seminar Penetapan Titik Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah di Lahan Masyarakat dan Ekspos SiMATAG-0,4m di Jakarta, (17/7).

Menurut Karliansyah, pemulihan ekosistem gambut merupakan tanggung jawab bersama dari pemerintah pusat, daerah, perusahaan hingga masyarakat.

Untuk itu, Karliansyah berharap ke depannya perusahaan ikut membantu pengadaan dan pemasangan titik pemantauan tinggi muka air tanah di area masyarakat, baik membantu secara langsung maupun melalui dana CSR perusahaan.

BACA JUGA: Menteri Siti Sebut Rekomendasi OECD Sangat Bantu Untuk Pertumbuhan Hijau

“Pemerintah daerah juga diminta untuk segera mengalokasikan anggaran untuk pemantauan tinggi muka air tanah,” imbuh dia.

Hingga saat ini, SiMATAG-0,4m baru berisi data tinggi muka air tanah di lahan berizin, kemudian pada tahun ini akan dicoba di lahan non konsesi sehingga bisa dilakukan pemantauan kemajuan pemulihan lahan gambut di luar konsesi.

Pemerintah daerah juga diminta untuk segera mengalokasikan anggaran untuk pemantauan tinggi muka air tanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News