KLHK Terus Berupaya Hapuskan Merkuri
jpnn.com, JAKARTA - Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyoroti banyaknya penggunaan bahan merkuri dalam Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia.
KLHK melalui Ditjen PSLB3 bersama kementerian terkait sedang merancang cara menekan penggunaan merkuri di Indonesia.
Pasalnya, merkuri saat ini sedang menjadi perhatian dunia internasional karena menjadi penyumbang emisi terbesar ke lingkungan hidup.
Selain itu, merkuri juga mengancam kelangsungan hidup manusia dan generasi bangsa. Dampak merkuri terhadap manusia dapat mengakibatkan tremor, gangguan motorik, gangguan syaraf, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal dan paru-paru.
Kegiatan PESK juga menimbulkan konflik horizontal karena berpengaruh pada mata pencarian utama sebagian warga di Indonesia.
Kemudian, meningkatkan kriminalitas, mobilisasi tenaga kerja wanita, dan anak di bawah umur.
Pada September 2017 lalu telah dilaksanakan Konvensi Minamata melalui Undang-undang nomor 11 Tahun 2017 tentang pengesahan Minamata Convention on Mercury.
Pengesahan tersebut menjadi penguatan komitmen pemerintah menjaga negara dari ancaman pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. (adv/jpnn)
KLHK melalui Ditjen PSLB3 bersama kementerian terkait merancang cara menekan penggunaan merkuri di Indonesia.
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa