Klub-klub Liga-2 Merasa jadi Anak Buangan

Klub-klub Liga-2 Merasa jadi Anak Buangan
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Klub-klub Liga - 2 atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Divisi Utama, kini mulai resah.

Penyebabnya, sampai saat ini, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu belum juga memberikan kejelasan kepada para klub kasta kedua tersebut.

Terutama tentang kepastian kompetisi dan regulasi musim baru nanti.

CEO Perserang Serang, Babay Karnawi menyebutkan bahwa, mereka sedang berada dalam kebingungan dalam mempersiapkan tim.

"Karena belum ada kepastian regulasi. Kami dengar adanya pembatasan pemain dengan makisimal usia 25 tahun. Tapi, itu semua baru kami dengar dari media, bukan dari mulut PSSI sendiri," keluh Babay, kemarin (8/2).

Menurut dia, sejatinya PSSI harus lebih proaktif membangun komunikasi dengan klub-klub level dua tersebut.

Sebab, lanjut Babay, kompetisi kasta kedua adalah salah satu pangsa pasar terbesar sepak bola nasional dengan melibatkan 60 klub seluruh Indonesia. "Jumlah pemain yang terlibat di kompetisi ini juga jauh lebih banyak," tegasnya.

Senada dengan Karnawi, manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni juga mengungkapkan bahwa sedang mengalami kebingungan.

Klub-klub Liga - 2 atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Divisi Utama, kini mulai resah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News