Klub Ramai-Ramai Minta Kepastian Format Youth Development

Klub Ramai-Ramai Minta Kepastian Format Youth Development
Gojek Liga 1 2018. Foto Ilustrasi: Liga-Indonesia.id

jpnn.com, JAKARTA - PSSI yang mewajibkan adanya program youth development bagi klub Liga 1 2018 disambut baik oleh klub. Namun, mereka meminta PSSI bisa memberikan kejelaskan terkait format yang ideal dan masuk akal untuk dijalani oleh klub.

Menurut manajer PSM Makassar Munafri Afifuddin, program pengembangan usia muda dengan menggelar kompetisi kelompok umur untuk U-19 dan U-16 sah-sah saja dijalankan. Bahkan, dia merasa perlu. Namun, untuk formatnya dia meminta jangan dipukul rata dengan tim senior di Liga 1.

"Ini yang harus diformulasikan lebih tepat. Janganlah kompetisi U-19 ataupun U-16 dibuat seperti Liga 1. Ini biaya akan besar, klub juga akan kelimpungan sementara subsidi tidak besar," terangnya, Rabu (25/7).

Pria yang akrab disapa Appi ini memberikan masukan, untuk kompetisi yang disebut youth development oleh PSSI, idealnya digelar dengan membuat zona-zona atau regional.

"Dengan begitu cost bisa ditekan, kompetisi tetap jalan," ungkapnya.

Hal yang sama juga diutarakan manajer Madura United, Haruna Soemitro. Pogram yang dititipkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar dijalankan oleh klub itu memang menjadi keniscayaan.

"Dari PSSI wajib, tapi klub ingin menyatakan kewajiban itu harua dijalankan, tapi konsekuensinya belum tahu. Jangan sampai program PSSI yang youth development dan dibeankan di operator kompetisi, malah nanti jadi beban klub. Aspirasi dari klub ingin seluruh program mandatory ini jalan efisien, goal-nya jelas," tegas Haruna.

Memang, PSSI ingin menjalankan kompetisi U-19 dan U-16 dan telah ditugaskan ke PT LIB sebagai operator kompetisi. Karena itu, ada subsidi Rp 2,5 Miliar yang dialokasikan untuk youth development tersebut.

PSSI yang mewajibkan adanya program youth development bagi klub Liga 1 2018 disambut baik oleh klub.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News