KMP Dapat Jatah Pimpinan AKD DPR Tandingan
jpnn.com - JAKARTA- DPR tandingan bentukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) telah menentukan komposisi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) versi mereka.
Penentuan jatah dilakukan dalam rapat konsultasi fraksi di ruang Pansus B, kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/11). Tidak satupun perwakilan fraksi anggota Koalisi Merah Putih (KMP) hadir dalam rapat ini.
Menurut Ketua DPR sementara versi KIH, Ida Fauziah, rapat memutuskan bahwa jatah pimpinan AKD dibagikan kepada 10 fraksi yang ada. Termasuk lima fraksi anggota KMP.
"Pembagian dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan kekuatan masing-masing fraksi di DPR ini," kata Ida kepada wartawan usai rapat.
Dijelaskannya, 63 kursi pimpinan AKD yang terdiri dari 16 ketua dan 47 wakil dibagi berdasarkan jumlah kursi masing-masing fraksi. Dengan begitu, Fraksi PDI Perjuangan mendapat jatah terbanyak dan Fraksi Hanura paling sedikit.
Penerapan asas proporsional ini, lanjut Ida, didasari keyakinan KIH bahwa DPR RI harus dikelola bersama-sama oleh seluruh fraksi. "Kami pun sebagai pimpinan sementara menjadi pemimpin untuk semua, bukan satu golongan saja," ujarnya.
Selanjutnya, hasil rapat konsultasi ini akan ditetapkan dalam sidang paripurna yang digelar KIH besok, Selasa (4/11). Fraksi-fraksi anggota KMP juga akan diundang untuk menghadiri sidang paripurna tersebut. (dil/jpnn)
Berikut komposisi jatah pimpinan AKD versi KIH :
JAKARTA- DPR tandingan bentukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) telah menentukan komposisi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) versi mereka. Penentuan
- Partisipasi Festival Islam Kepulauan di Belanda, Kemenag Ulas Peran Penghulu di Era Modern
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Bertemu Kepala Eksekutif Makau, Menaker Ida Bahas Penguatan Kerja Sama Ketenagakerjaan
- KPK Perlu Dalami Peran Samsudin Abdul Kadir di Kasus Jual Beli Jabatan Pemprov Malut
- Ikut Lestarikan Budaya, PermataBank Dukung Perayaan Adeging Mangkunegaran-267
- Soroti Kasus Korupsi Timah, PB Mathla’ul Anwar: Terlalu Banyak Mudarat