Koalisi Masyarakat Sipil: Warga Maybrat Masih Mengungsi, Bahan Makanan Menjadi Kebutuhan yang Mendesak
"Pemerintah sudah bantu sejauh mana? Kan tidak ada laporan tentang bantuan pemerintah, Maybrat khususnya."
Mengungsi karena belajar dari pengalaman di daerah lain di Papua
Fredrika Korain, aktivis hak asasi manusia asal Maybrat yang kini bermukim di Jayapura mengatakan ia sempat berkomunikasi dengan keluarganya di Maybrat yang menyampaikan kekhawatiran mereka dengan insiden tanggal 2 September kemarin.
"Mereka mulai merasa tidak nyaman, mereka yang biasanya pergi ke kebun setiap hari mulai menahan diri untuk beraktivitas jauh dari rumah karena takut berhadapan dengan masalah kalau ada operasi dari aparat keamanan."
Fredrika menilai, mengungsi adalah pilihan yang terpaksa dilakukan oleh warga di beberapa distrik di Maybrat setelah warga telah belajar dari peristiwa-peristiwa sebelumnya.
"Internet sudah masuk sampai kampung-kampung di Maybrat dan masyarakat mengikuti perkembangan, apa yang terjadi di wilayah Papua yang lain misalnya konflik di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga beberapa tahun terakhir."
"Mereka melihat bagaimana dalam kejadian-kejadian ini biasanya ada pembalasan yang membabi buta terhadap warga kampung yang notabene tidak tahu persoalan," kata Fredrika.
Pertimbangan keselamatan inilah, menurut Fredrika, yang membuat warga Maybrat memilih mengungsi.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat memastikan peningkatan aparat TNI dan Polri di wilayah Kabupaten Maybrat setelah insiden 2 September bukanlah sebuah operasi militer, melainkan tugas penyelidikan dan pengejaran pelaku kriminal.
Mereka mengungsi mencari perlindungan setelah kontak tembak antara Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua Barat dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan