Kodein Picu Kematian pada Anak
Selasa, 25 Juni 2013 – 10:45 WIB
Ini peringatan bagi para orang tua yang sering memberikan kodein kepada anaknya. Ternyata, obat pereda batuk ini berhubungan erat dengan tingginya kematian pada anak. Kodein biasanya diberikan untuk anak yang akan menjalani operasi pengangkatan amandel, dan operasi hidung. Namun, US Food and Drug Administration (FDA) telah menemukan kasus kematian pada anak-anak yang menderita apnea obstruktif atau gangguan tidur akut, setelah menerima obat kodein dan menjalani operasi. Mereka menemukan, bahwa kodein diubah menjadi morfin oleh hati.
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa obat penghilang rasa sakit kodein dikaitkan dengan kematian sebagai akibat dari komplikasi serius pada anak-anak.
Baca Juga:
Kodein atau metilmorfin adalah opium (turunan morfin) dari golongan fenantrena. Obat ini memang memiliki beberapa khasiat bagi pasien, baik dewasa maupun anak. Kodein dapat dikonversikan menjadi morfin sehingga memiliki efek anti-nyeri (analgesik), meredakan batuk dan sesak napas (antitusif), serta anti-diare.
Baca Juga:
Ini peringatan bagi para orang tua yang sering memberikan kodein kepada anaknya. Ternyata, obat pereda batuk ini berhubungan erat dengan tingginya
BERITA TERKAIT
- Pertajam Daya Ingat dengan Mengonsumsi 3 Buah Kering Ini
- 3 Khasiat Kulit Jeruk, Bantu Cegah Serangan Penyakit Ini
- Jaga Kesehatan Tubuh dengan Mengonsumsi 5 Makanan Kaya Antioksidan Ini
- 5 Manfaat Biji Nangka yang Bikin Kaget
- Unilever Ajak Para Santri Menebar Kebaikan Melalui Aksi Cantik
- Cobra Dental Innovation Day, Ikhtiar Memajukan Dunia Kedokteran Gigi Indonesia