Kolaborasi SMA-SMK Jatim Cetak Prestasi di Tingkat ASEAN

Kolaborasi SMA-SMK Jatim Cetak Prestasi di Tingkat ASEAN
Siswa SMA/SMK yang meraih penghargaan bergengsi di tingkat ASEAN. Foto: Dok. Pemprov Jatim

Terkait capaian itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para guru dan kepala sekolah untuk terus meningkatkan dan mencetak prestasi membanggakan untuk penelitian ilmiah di bidang sains dan matematika. Apalagi, prestasi tersebut merupakan hasil kolaborasi SMA dan SMK di Jawa Timur.

"Proses belajar mengajar di SMK ini 70 persen praktik dan 30 persen teori. Sedangkan SMA didominasi oleh pembelajaran akademik, namun di Jawa Timur baru 33 persen lulusannya yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan sisanya, belum memiliki kompetensi keahlian yang dibutuhkan pasar kerja. Jadi, kolaborasi ini bagus untuk mengembangkan keilmuan dan vokasi yang ada di SMA dan SMK," kata Khofifah Indar Parawansa seusai pembukaan LKS SMK ke-30 di Kota Blitar, Kamis (24/3).

Mantan menteri sosial ini juga bersyukur atas capaian yang diraih para siswa ditengah kondisi yang masih pandemi.

Dia berharap baik Kepala Dinas Pendidikan Jatim, kepala SMA/SMK ataupun para guru terus melakukan kolaborasi untuk kemajuan pendidikan di Jawa Timur.

"Kita patut bangga atas prestasi yang mereka peroleh. Krisna Aradea misalnya siswa SMKN 7 Surabaya yang membuat sensor kebakaran hutan. Hal ini jika dikembangkan sampai produksi tentu besar manfaatnya," lanjut gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini.

Sementara itu, Pj Sekdaprov Jatim sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi berujar SYSS lebih banyak diikuti para pelajar tingkat SMA di 11 negara ASEAN dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat, mulai penyaringan proposal proyek penelitian, hingga penjurian.

Dia mencontohkan, salah satu prestasi membanggakan yang diraih oleh Krisna Aradea Trilingga Putra, siswa SMK Negeri 7 Surabaya dari Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Krisna berhasil meraih Special Award For Commercial Potential.

Seperti sensor kebakaran hutan yang dibuat oleh Krisna ini, lanjut Wahid untuk mengetahui efektivitas getah kayu Palembang “Lannea Coromandelica” sebagai elemen utama miniatur sensor kebakaran hutan. Juga untuk mengetahui hubungan volume getah kayu Palembang (Lannea Coromandelica) dan waktu deteksi kebakaran hutan.

Lewat kolaborasi siswa SMA/SMK dalam tujuh project tim gabungan SSYS Jatim sukses meraih penghargaan bergengsi di tingkat ASEAN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News