Komarudin Watubun: Rebut Lagi Kejayaan Maritim Indonesia

Komarudin Watubun: Rebut Lagi Kejayaan Maritim Indonesia
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun (batik merah saat bersalaman) pada Hari Bahari 2018 & Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan di Makassar, Minggu (23/9). Foto: Charlie Lopulua/Indopos/JPNN

Keseriusan Bung Karno itu, lanjut Bung Komar, kembali ditegaskan dalam Munas Maritim 1963.

“Beliau menyatakan bahwa kita tidak bisa kuat, sentosa, dan sejahtera selama tidak kembali menjadi bangsa bahari seperti masa dahulu,” kata Komarudin.

Dia menambahkan, Soekarno menjadikan sektor maritim sebagai penggerak perekonomian nasional dengan menunjuk Ali Sadikin sebagai menteri koordinator maritim.

“Kesadaran Bung Karno ini didasarkan pada pengalaman beliau melawan penjajah dan melihat sejarah kejayaan nusantara karena menguasai lautan dan pelayaran,” ujar penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017) itu.

Pada Era Orde Baru, sambung Komarudin, orientasi maritim yang sudah tertanam dalam pembangunan nasional jadi meredup, bahkan menghilang.

Menurut dia, orientasi pembangunan bergeser ke daratan atau continental oriented development (COD). Orde baru dengan dibantu IMF dan Bank Dunia telah menyurutkan pembangunan maritim yang menjadi natur bangsa Indonesia.

Selanjutnya, ujar Bung Komar, KH Abdurahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri pada periode setelah Orde Baru memberi kesadaran baru tentang Maritim dan kelautan. Di antaranya dengan membentuk Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan.

“Ada banyak kebijakan dan hasil yang signifikan,” tambah anggota Komisi II DPR itu.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, sektor kemaritiman Indonesia masih jauh dari kata ideal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News