Komarudin Watubun Usulkan Perdamaian Dunia dan Pelestarian Ekosistem Global
Pada abad ke-21, sambung Bung Komar, Mangawari Waathai asal Kenya mengajarkan perdamaian dengan menanam pohon.
Sementara itu, pada Mei 2015, Vatikan merilis Laudato Si tentang merawat nilai kehidupan di bumi.
“Karena itu, pendidikan berkenaan dengan suatu yang bernyawa, nilai kehidupan manusia. Saudara kita asal Jepang menyebut Tsugiki untuk meraih hasil kualitas terbaik melalui pendidikan,” kata Bung Komar.
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki Philosofische Grondslag dan Weltanschauung tentang nilai-nilai dasar kehidupan yaitu Pancasila sebagai dasar dan arah membangun perdamaian dan pelestarian kehidupan di dunia.
"Saya mengulang pesan presiden kami, Ir. Soekarno, tahun 1960 di depan Majelis Umum PBB, New York, To Build The World A New berdasarkan Pancasila. Yaitu believe in God, humanity, unity, democracy, dan social justice," tegas Bung Komar.
Menurut dia, filsafat Pancasila telah mempersatukan bangsa Indonesia dalam kehidupan yang damai.
Dia menambahkan, Indonesia mengalokasikan 20 persen anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke sektor pendidikan.
"Pandangan kami, pilihan strategis adalah pendidikan sains dan teknologi tanah, air, pohon dan gas secara simultan-berkelanjutan dan kendali pertumbuhan penduduk,” kata Bung Komar.
Anggota Komisi II DPR Komarudin Watubun meminta seluruh dunia untuk memikirkan strategi pendidikan perdamaian dan pelestarian ekosistem bumi.
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- IGN Selenggarakan Simulasi Sidang PBB yang Diikuti Anak Muda dari Seluruh Dunia
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- PDIP: Gibran Memang Berbohong, Sampai Dua Kali