Kombes Hengki Sebut Tak Ada Perampokan di Kasus Kematian Satu Keluarga, Lalu?

Kombes Hengki Sebut Tak Ada Perampokan di Kasus Kematian Satu Keluarga, Lalu?
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Polisi membantah kematian satu keluarga berjumlah empat orang di dalam salah satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat, akibat aksi perampokan.

"Jadi, praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa kita patahkan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Senin.

Hengki mengungkapkan dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.

"Salah satu penghuni, ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor, ini terkait dari penjualan barang-barang yang ada di rumah, apakah itu mobil, kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV," ujarnya.

Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.

Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.

Dugaan awal kematian satu keluarga di Kalideres akibat aksi perampokan dibantah Kombes Hengki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News