Komisaris BUMN
Oleh Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - ADA beberapa jenis komisaris di perusahaan BUMN.
Ada komisaris yang merasa lebih penting dari direksi. Itu karena mereka merasa punya posisi lebih tinggi dari direksi.
Komisaris adalah wakil pemegang saham sehari-hari. Komisaris adalah pihak yang mengawasi direksi. Komisaris adalah pihak yang bisa menolak rencana/program direksi. Seluruh program direksi harus mendapat persetujuan komisaris.
Dan yang paling hebat, dewan komisaris bisa memberhentikan direksi - -meski sifatnya hanya pemberhentian sementara.
Ada pula jenis komisaris yang ikut saja apa kata direksi. Sikap ini berlatar belakang pragmatis. Direksilah yang paling tahu seluk beluk perusahaan.
Apalagi mereka duduk sebagai komisaris di situ memang hanya sebagai hadiah. Yang penting mereka menerima gaji setiap bulan. Ikut juga menerima tantiem setiap tahun –dari laba perusahaan.
Mereka sebenarnya tidak punya latar belakang yang cukup mengenai kiprah perusahaan itu. Makanya, daripada sok tahu yang akhirnya hanya jadi penghambat, mereka lebih baik bersikap setuju saja atas rencana direksi.
Di samping mendapat gaji, mereka ini juga memperoleh kebanggaan: menjabat komisaris BUMN "X". Apalagi kalau "X" itu sangat besar dan prestisius.
Kalau ada komisaris yang sewot melihat direksi langsung ke kementerian BUMN penyebabnya dua kemungkinan.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- MBG Rizhao
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Dokter Konsumen
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan