Komisi I Imbau WNI Tak Terlibat Aktivitas Politik di Mesir
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mengutuk aksi teror di Masjid Ar-Rawda, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11) yang menewaskan 305 jemaah.
Menurut Kharis, sejumlah pengamat di Mesir menyatakan bahwa jemaah yang sudah tahu akan ada ledakan bom justru ditahan dan diadang sehingga tidak bisa keluar dari masjid.
"Bahkan mereka yang mau keluar itu ditembak. Saya mengutuk aksi itu, siapa pun pelakunya," kata Kharis kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (27/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta aparat keamanan Mesir secepatnya menangkap dan mengadili siapa pun pelakunya.
Dia menilai perbuatan para pelaku yang belum teridentifikasi ini cukup rapi. Korbannya juga sudah segmented. Artinya, mungkin saja ada permusuhan antara pelaku dengan jemaah yang ada di masjid.
Namun, hal ini masih harus dilakukan pendalaman. "Pemerintah Mesir pun belum bisa memastikan siapa pelakunya," ujar Kharis.
Dia mengaku juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri maupun Kedutaan Besar RI di Kairo dan meminta agar mereka memastikan ada atau tidaknya WNI yang ikut menjadi korban.
Sebab, banyak warga negara Indonesia yang menimba ilmu di dua universitas besar yakni Al-Azhar University dan Kairo University.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menyampaikan imbauannya terkait situasi terkini di Mesir
- Soal Ledakan Gudang Peluru, Dave Laksono: Perlu Dicari Tahu Kenapa Ini Terjadi
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Soroti Kekerasan Oknum TNI, Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Pernyataan KSAD Maruli
- Komisi I DPR Sambut Positif Penundaan Pembelian Jet Tempur Bekas dari Qatar
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Komisi I Bakal Mencecar Jenderal Agus dengan Isu Pemilu dan Papua Pas Uji Kelayakan