Komisi IX Cecar Habis Menkes Soal Vaksin Palsu

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyatakan bahwa pemerintah telah terbukti lalai dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran vaksin palsu yang diungkap Dit Tipideksus Bareskrim Polri.
"Pemerintah lalai. Masalah obat-obatan, vaksin ini tanggung jawab pemerintah. Ini vaksin disebar kepada jutaan warga negara kita sejak 2003. Kami mau tahu ini sistem atau oknum," kata Dede, sebelum rapat dengan Menteri Kesehatan di DPR, Senin (27/6).
Menkes Nila hadir dalam rapat di Komisi IX DPR bersama jajaran BPOM RI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia. Mereka dimintai penjelasan oleh DPR tekait kasus vaksin palsu yang dibongkar Bareskrim Polri.
"Ini kasus sejak 2003, dampak ikutannya belum tahu. Kami minta pemerintah menelusuri. Jangan-jangan ini puncak gunung es. Tersangka yang didapatkan memproduksi dengan mudah, bagaimana mafia obat-obat yang skala besar," ujar politikus Demokrat itu.
Karena itu, kata Dede, DPR akan meminta Kemenkes menarik vaksin-vaksin yang beredar. Di sisi lain BPOM harus mengecek zat apa saja yang terkandung dan apa dampaknya pada kesehatan. "Bagi kami ini menjadi sangat urgent," pungkas Dede.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyatakan bahwa pemerintah telah terbukti lalai dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran vaksin palsu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Otto Hasibuan Minta Peserta PKPA Bisa Menaati Kode Etik Ketika Menjadi Advokat
- Majelis Ulama Indonesia Tegaskan Vasektomi Hukumnya Haram
- Pemerintah Janji Tindak Ormas Nakal, Termasuk Grib Jika Bersalah
- Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Prabowo Sindir Pihak yang Permasalahkan Ijazah Jokowi di Sidang Kabinet